Kamis, 06 Oktober 2011

“Kompetisi Komputasi Awan” google vs apple vs microsoft


Apa itu Komputasi Awan?
Komputasi awan (bahasa Inggriscloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi‘) dan pengembangan berbasis Internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. (Wikipedia)
Google :  Aplikasi di udara.
Strategi google dalam mengembangkan teknologi awan lebih berdasarkan pada masa depan dan bukan pada kondisi teknologi internet sekarang ini. Google bertaruh bahwa dalam waktu dekat, dunia akan memiliki teknologi internet yang dapat diakses di mana-mana, kapan saja dan dengan biaya yang murah, termasuk jaringan FTTH (Fiber To The Home) & FTTO (Fiber to The Office) yang menyediakan koneksi pita lebar super cepat di seluruh penjuru planet ini. Google sedang membangun awan untuk dunia seperti diatas, dan pada saat itu terwujud aplikasi-aplikasi yang ada di “awan google” akan berjalan dengan smooth.
Dari kondisi diatas dapat disimpulkan beberapa kekurangan (-) dan kelebihan (+) komputasi awan besutan google ini:
  • (-) Pengguna harus selalu terhubung ke Internet untuk dapat mengakses aplikasi.
  • (-) Kinerja aplikasi bergantung pada koneksi internet yang ada, karena semua data tersimpan di awan.
  • (+) Dapat diakses dimana saja dan kapan saja (selama koneksi internet ada)
  • (+) Dapat mengedit sebuah dokumen dengan teman kerja secara simultan (dengan google doc’s)
  • (+) Pengguna tidak perlu mendownload dan menginstal aplikasi
Sungguh indah asumsi google tentang masa depan dengan komputasi awannya. Namun menurut pendapat penulis pribadi, kenyataan tidak selalu seindah impian, terutama di negara kita Indonesia. Kesenjangan teknologi yang cukup tinggi menjadi kendala utama dalam penerapan model teknologi awan google ini. Apalagi dengan penerapan sistem pasar bebas sekarang ini. Ada beberapa daerah yang secara ekonomi tidak menguntungkan untuk dibangun infrastruktur internet kecepatan tinggi.
Sebenarnya google sudah memikirkan solusi untuk kendala ini, ada beberapa aplikasi penting yang sedang dibuat tersedia secara offline khususnya untuk chromebooks. Google Gears adalah salah satu proyek awal untuk mewujudkan hal ini.
Apple: Sinkronisasi Otomatis
Pendekatan apple mengenai konsep awan sedikit berbeda. Apple tidak memandang “awan” sebagai komputer di angkasa yang dapat menjalankan hal-hal keren. Apple tidak ingin semuanya berjalan di awan, melainkan berfungsi sebagai penghantar “Stasiun utama” yang memastikan semua kereta sampai ke tujuan tepat waktu. Dengan iCloud yang di umumkan di WWDC kemarin, apple menggunakan awan untuk mengatur aliran data, dan bukan mengontrolnya. Hal ini membuat awan menjadi pusat penyimpanan untuk apps, music, media, documents,  messages, photos, backups, settings dan lebih banyak lagi.
Sepuluh tahun yang lalu apple dan microsoft mengumumkan ide bahwa mac/pc menjadi pusat penghubung (central hub) dari kehidupan dan pekerjaan digital  kita dengan bermacam-macam gadget bergantung padanya untuk mengatur data. Namun dengan adanya iCloud, pernyataan tersebut telah terhapus sendiri oleh apple. Steve Jobs menyatakan: “Kami akan menjadikan PC hanya sebagai perangkat”.
Dengan cara ini, apple mengambil pendekatan yang berbeda dari google yang pada dasarnya menirum konsep mainframe lama. Sebaliknya, apple melakukan sesuatu yang mirip dengan Dropbox (StartUp yang populer di Android). Hal ini memungkinkan pengguna secara mensinkronkan data pribadinya secara otomatis, termasuk lagu, file, kontak, aplilkasi, game yang telah mereka miliki/beli ke semua perangkat apple yang dipunyai melalui iCloud. Penggunga tidak perlu repot mengelola file dan lagu pada sekelompok perangkat (macbook, ipod, iphone, ipad dll) yang mereka punyai secara manual.
Menurut pendapat saya penulis, para penggemar gadget dan profesional IT cenderung menyukai pendekatan apple ini, karena dengan iCloud semua data dan salinan dimiliki dan dikontrol secara pribadi. Namun sinkronisasi akan menjadi lebih rumit jika pengguna memilih untuk tidak mensinkronkan data secara otomatis pada perangkat-perangkatnya (untuk menghemat baterai, bandwidth dll). Masih perlu dilihat juga apakah dengan sinkronisasi otomatis ini akan mudah di pahami oleh pengguna awam dan professional sehingga dapat memudahkan mereka.
Walaupun pendekatan apple mungkin lebih reliable untuk teknologi internet yang ada sekarang ini, ada sedikit pertanyaan yang menggelitik: Apakah dalam waktu 5-10 tahun mendatang dimana koneksi internet pita lebar dengan kecepatan akses sangat cepat sinkronisasi masih dibutuhkan? Lagi-lagi semua kembali kepada pengguna apakah ingin tetap memiliki salinan file di perangatnya atau tidak. Tentu saja hal tersebut juga berbanding terbalik dengan kinerja, keamanan dan kenyamanan.
Microsoft:  sinkronisasi otomatis dan aplikasi di udara? dua2 nya? :D

Microsoft sudah memiliki rencana untuk membuat sesuatu seperti iCloud, yang dapat mensinkronkan semua perangkat secara otomatis. Namun semua itu terganjal oleh perangkat mobile microsoft yang tertinggal dari apple maupun google terutama dalam hal sistem operasi. Windows mobile terkenal sangat lambat, berbeda dengan iOS dan Android yang telah merauh sukses besar di pasaran akhir-akhir ini. Microsoft juga berpendapat bahwa awan dapat berfungsi sebagai software dan layanan. Dengan kata lain, pengalaman menggunakan Desktop client sangat kaya dan interaktif sehingga sulit digantikan dengan browser (sejauh ini memang google doc’s tidak sepowerfull microsoft office).
Selain menyediakan software desktop client based, microsoft juga menyediakan SAAS (Software As A Service) teknologi awan seperti: Windows Live, Office Live, Share Point Online, Exchange Online dll. Jadi apakah strategi microsoft memang mensfupport dua-duanya, atau microsoft masih bingung menentukan jalan? kita lihat perkembangannya di waktu yang akan datang :D

Sumber : http://pram.web.id/blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar